KUMIS JENAKA
Kumis Jenaka, Gerimis di luar jendela semakin kisruh setelah hujan datang mengacaukan iramanya. Dan angin pun ikut serta membuatnya gaduh dengan merontokkan daun-daun trembessi lalu menghempasnya kesana kemari. sebuah patung kera putih kusam berdiri agak menjongkok, satu tangannya menyiku kekepala dan satunya lagi diluruskan keatas bagaikan penjaga Suar yang sedang mengamati kapal perang asing yang menuju kearahnya. Jika bukan karena ia memiliki bulu-bulu putih mungkin sudah barang tentu akan tetap mengabaikan lalu-lalang para bule yang berkulit putih itu. Kenapa? Karena orang kulit putihlah ia dan moyangnya harus bersembunyi dengan rasa takut dan lapar selama tiga setengah abad di dalam gua yang dingin dan gelap, dan baru 71 tahun ia bisa menikmati udara segar diluar gua. Selama 71 pun ia dituntut harus menyambut orang-orang kulit putih itu dengan senyum tanpa dendam. Namun entah kenapa kupu-kupu raksasa yang selama ini beterbangan dekat terjunnya air muncul tiba-tiba menghalangi