Posts

Showing posts from January, 2015

Manajemen Mutu terpadu

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang        Keberadaan SDM merupakan hal terpenting dalam proses pengendalian mutu, sebab tenaga kerja sebagai pelaku utama dalam melakukan pengawasan. Semakin baik kualitas tenaga kerja semakin baik pula proses pengendalian mutu yang dilakukan. Jadi tenaga kerja sebagai pelaku utama tidak boleh dikesampingkan juga keberadaannya, dengan kata lain proses peningkatan SDM harus selalu ditingkatkan baik melalui pelatihan, dan pengembangan kemampuan lainnya. Pengendalian mutu pada perusahaan jasa tentu tidak berbeda jauh dengan pengendalian mutu produk jadi. Namun lebih ditekankan pada tenaga kerja sebagai penyedia jasa   B.    Rumusan Masalah   Bagaimana manajemen pengendalian mutu dalam bidang sumber daya manusia. C.    Tujuan Masalah Untuk dapat mengetahui pengendalian mutu dalam bidang sumber daya manusia. BAB II PEMBAHASAN A.    PENGENDALIAN MUTU    SNI 19-8402-1996 mendefinisikan pengendalian mutu sebagai

IlMU DAN PENGALAMAN

1.       Tema dan Tinjaun Umum Filsafat Ilmu Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya. Dengan kata lain bahwa filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan.  Dan merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan ( secondory reflexion). Refleksi sekunder banyak memberi sumbangan dalam usaha yang demikian itu. Sumbangan tersebut mengambil dua bentuk. pertama, kita dapat mengarahkan metode-metode penyelidikan ilmiah kejuruan kepada penyelenggara kegiatan-kegiatan ilmiah. Kedua, kita dapat menerapkan penyelidikan kefilsafatan terhadap kegiatan ilmiah. Filsafat ilmu tidak berhenti pada pertanyaan mengenai bagaimana pertumbuhan serta cara penyelenggaraan ilmu dan kenyataannya, melainkan mempersoalkan masalah metodologik, yaitu mengenai azas-azas serta alasan apakah yang menyebabkan ilmu dapat mengatakan bahwa ia memperoleh pengetahuan ilmiah. Syarat mutlak bagi filsafat ilmu yang menga