Mengenal Tuhan dari alam
By : Adnan Junaedi
Banyak cara yang bisa dilakukan manusia untuk mengenal Tuhan, salah satunya adalah manusia Mengenal Tuhan melalui Alam. Bagaimanapun
kehebatan manusia tidak akan Selapang tanah dan tidak akan mencapai setinggi
gunung, kekuatannya tidak akan lebih kuat dari angin Topan yang menimpa, sekaya
apapun ilmunya tidak akan sebanyak busa yang ada dilaut. Demikian juga manusia membutuhkan energy dari
alam dalam bentuk makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal yang membedakannya
dari alam sekitarnya. Intinya adalah bahwa kelemahan manusia menyebabkannya
tergantung kepada alam semesta, termasuk
manusia juga lemah akan ketidaktahuannya tentang masa depan dan apa yang
terjadi di dalamnya.
Namun
kelemahan itu pula, awalnya manusia
mulai cenderung untuk menguasai dan mengontrol perjalanan kehidupannya. Salah satu upaya yang manusia lakukan adalah
mencoba menguasai orang lain disekitarnya lalu dibentuk menjadi kelompok-kelompok
dan suku-suku, hal ini diyakini akan
menambah kekuatan atau energy yang
signifikan dalam menjalani kehidupannya, juga dalam menyikapi alam. Dalam rangka mempengaruhi kemampuan orang lain
dalam upaya menghadapi alam
mengakibatkan manusia menjadi ganas dan kejam terhadap manusia itu sendiri dan
alam sekitarnya sehingga dalam beberapa cerita alam juga menunjukkan kekuatan
dan murkanya berupa fenomena-fenomena yang dianggap sebagai kemarahan dari alam.
Karena
pada dasarnya manusia memang lemah dalam menghadapi kekuatan alam, manusia
menyadari dan atas kesadarannya kekuatan manusia diarahkan bukan lagi untuk
mengontrol, menguasai alam tetapi kekuatannya
digunakan untuk menenangkan alam,
termasuk membayangkan dan berusaha menjalin hubungan yang harmonis kepada alam.
Manusia kemudian berusaha memahami bahasa alam dengan tujuan mendapatkan
ketenangan, keamanan dan kenyamanan darinya.
Dalam
menjalani kehidupannya manusia mengumpulkan sedikit demi sedikit kesadaran
bahwa ada rahasia dibalik adanya kekuatan alam dan dirinya sendiri, yaitu kekuatan terbesar yang mengontrol semua
kekuatan yang ada pada dirinya, yang menimbulkan rasa takut dan ketakutan, jadi mulailah Manusia Mengenal Tuhan dari Alam. Dengan
rasa takutnya berusahalah manusia mencari dan menangkap wajah Sang Maha Kuasa
itu. Dengan kekuatan akal pikiran serta bermodalkan akan fenomena alam,
perhatian kepada langit pun tak luput dari pengejaran manusia dalam mencari
Kekuatan Mutlak itu. Dipandu pengalaman manusia, akhirnya pencarian mencapai
kepastian bahwa dibalik alam semesta termasuk manusia ada Sang Pencipta Alam
Semesta. Dialah yang kita sebut sebagai Tuhan.
Dengan rasa bawaan eksistensi (lemah) manusia,
dengan takutnya tidak memperoleh ketenangan dan kedamaian dalam kehidupannya,
mereka pun mencari bagaimana cara mengimani yang ia sebut sebagai Tuhan dan
akhirnya Tuhan pun menyebabkan manusia beriman. Penekanan pada usaha manusia
menjadi hamba Tuhan seutuhnya menyebabkan kurangnya rasa takut akan kematian, juga
menawarkan cara untuk menebus dosa (dijelaskan dalam ajaran agama). Deskripsi
ini diyakini sebagai fakta bahwa manusia
menyerukan lebih banyak mengandalkan Tuhan. Besambung...!!!
Comments
Post a Comment