Pernikahan


Tidak semua manusia mengalami satu dinamika kehidupan yang namanya Pernikahan. Pernikahan merupakan kontruk sosial dan benang yang sah untuk membentuk suatu organisasi keluarga melalui akad/perjanjian yang diatur oleh agama. Berbicara mengenai upacara pernikahan juga tidak bisa dilepaskan oleh unsur kebudayaan yang ada. Oleh karena itu, perkawinan menjadi agung, luhur, sacral dan Perkawinan bagi banyak orang hanya sekali seumur hidup dan tidak main-main. Oleh karena itu proses mencari jodoh dalam persiapan pernikahan  bukanlah “membeli kucing dalam karung” sebagaimana sering dituduhkan, Namun justru diliputi oleh perkara yang penuh adab, Bukan “Coba dulu baru beli” kemudian “habis manis sepah dibuang”, sebagaimana jamaknya pacaran beberapa kawula muda di masa sekarang. Pernikahan termasuk salah satu bentuk ibadah dan tujuannya bukan saja untuk menyalurkan kebutuhan biologis, tetapi juga merupakan proses regenerasi bagi orang-orang yang memliki peradaban yang baik.

Syariah telah menunjukkan bahwa pernikahan adalah satu-satunya cara untuk  menyatukan antara seorang pria dan wanita untuk memiliki keturunan, dan untuk mencapai tujuan lain yang menguntungkan. Bukan hanya dua orang yang disatukan, pernikahan juga adalah cara untuk menyatukan dua keluarga yang berbeda. Bagi setiap orang dewasa yang memiliki kesiapan lahir dan batin hendaknya tidak berhenti hanya pada kata-kata saja, mereka mesti bertindak lebih jauh dan menentukan pilihan hidupnya untuk mengakhiri masa lajangnya. Menurut ajaran  Islam, menikah adalah salah satu upaya menyempurnakan agama karena dengan menikah kita akan akan mencegah perbuatan zina, menjaga pandangan, melanjutkan generasi dan berbagai faedah lainnya yang tidak tersamarkan bagi yang melakukannya. Oleh karena itu, barang siapa yang menuju kepada suatu pernikahan, maka ia telah berusaha menyempurnakan agamanya, sekaligus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat.


Meski hampir setiap hari kita saksikan pesta perkawinan, namun ternyata tidak mudah untuk menyelenggarakannya, apalagi jika kedua mempelai berasal dari latar budaya berbeda. Banyak hal yang harus dipersiapkan, agar tidak ada yang kecewa dan semua pihak merasa diperlakukan dengan sebaik-baiknya karena hajatan pesta pernikahan merupakan bagian dari prestige dan wibawa keluarga. Saat ini,
meskipun budaya global telah menembus tembok-tembok peradaban, namun ritual perkawinan ini tidaklah sirna. Masyarakat kita masih tetap dan akan selalu berkaca pada adat dan budaya sendiri untuk merayakan hari yang sangat mendebarkan dan istimewa itu.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Permintaan Uang Menurut Keynes

Pengertian Valuta Asing dan Risiko Valuta Asing

Teknik Meningkatkan Kreativitas