Cara Membangkitkan Leluhur

Bangsa ini sudah terlalu lama hidup dalam pembuangan dan pengusiran Tradisi, Adat, bahkan Kebudayaan. Hampir semua Pemimpin berwatak pembangun, mereka sama sekali mengabaikan apa yang sebelumnya telah dibangun oleh leluhur Bangsa ini. Hampir semua perlakuan sama, di sana-sini dibangun watak kemodernan, lalu disetiap bangunan itu dinyalakan lilin-lilin penjajahan terhadap apa yang dimiliki oleh orang-orang didalamnya (Tradisionalitas). Masyarakat dipaksa untuk mengusir apa yang mereka pikirkan, masyarakat dianggap mengidap penyakit karena apa yang telah mereka miliki, tujuannya tidak lain agar bisa dibangun wajah baru bangsa ini dan mereka bisa dengan senang hati menari di wejangan para bapak pembangunan.
Sungguh ironis memang, ketika alat sejarah yang sekian lama begitu bernilai dan telah menjadi obat kedamaian para masyarakatnya harus ditelantarkan kemudian dianggap sebagai sesuatu yang mengerikan untuk dilestarikan. Keberpihakan pemerintah hanyalah berupa kesadaran palsu, tidak jauh dari kata “Seolah-olah”, buktinya selama ini mereka hanya mengungkit-ungkit persoalan itu hanya karena adanya suatu program, “Seolah-olah” ada keberpihakan dari mereka.
Jikadirenungkan dalam-dalam, memang ada kelainan dari apa yang sementara menjadi sejarah saat ini, maka mengapa kita masih saja menyambut yang lain kemudian menjadikannya alasan untuk kita dikenal bangsa lain, tidakkah semua itu membuat kita dikenal sebagai bangsa yang tidak memiliki apa-apa? Bangsa yang lupa akan nilai-nilai keluhurannya. Fenomena ini menandakan bahwa terjadi pertarungan budaya, bukan pergeseran budaya dan fenomena ini juga menandakan bahwa terjadi pengubahan arah doktrin budaya, bukan pembauran budaya.
Meskipun relative mudah untuk dipelajari, Saat ini untuk mempertahankan identitas cultural itu sangat sulit, apalagi jika itu harus di wariskan pada generasi selanjutnya. Upaya-upaya itu kadang dianggap tidak relevan dengan pembangunan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini ada upaya-upaya untuk menjembatani budaya local dengan dinamika global, namun produk yang dihasilkan sangat tidak memuaskan karena begitu besarnya arus dinamika global mengharuskan akulturasi yang berefek merugikan bagi budaya local. Salah satu sebabnya adalah selama ini memang kita telah disuguhkan berbagai pendidikan social budaya yang begitu condong pada isu-isu global, selanjutnya pemahaman yang dibangun sekian lama itu di sokong oleh pemerintah agar tetap dipahami dan dikembangkan

Mari kita tetap hidup dengan identitas Sosio-Kultural yang bernilai luhur…!!!

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Risiko Keuangan

Pengertian Valuta Asing dan Risiko Valuta Asing

Teori Permintaan Uang Menurut Keynes